7 INSTRUKSI GUBERNUR KEPADA RT/RW SE JAKARTA
Hari ke-48 Jokowi
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, memberikan
tujuh instruksi kepada para pengurus RT, RW seluruh Jakarta.
Instruksi-instruksi tersebut meliputi masalah kerja bakti, ondel-ondel
hingga masalah Satpol PP.
Berikut adalah tujuh instruksi Jokowi
di depan sekitar 5.000 orang yang menghadiri acara tersebut di Istora
Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/12):
1. Mewajibkan PNS berpakaian Betawi
Usulan
ini disambut riuh tepuk tangan para hadirin. Ini merupakan langkah
konkrit Jokowi dalam menguatkan budaya Betawi sebagai tuan rumah di
Jakarta.
"Tiap hari Rabu, 68.000 PNS kita wajibkan memakai
pakaian Betawi. Ini masih diproses apakah pakai pakaian demang, pakaian
Abang-None, kalau sudah ketemu (pilihannya-red) baru dipakai," kata
Jokowi.
2. Memunculkan karakter Betawi pada gedung-gedung instansi dan fasilitas umum
Jokowi
menyatakan dirinya sudah menginstruksikan Dinas Kota untuk membangun
kantor, pasar, dan sekolah agar harus ada karakter Betawi-nya. Rencana
itu akan dimulai tahun depan. Jokowi menekankan bahwa ikon budaya
penting untuk diwujudkan agar masyarakat tidak lupa dengan identitasnya.
"Ondel-ondel juga harus kita lestarikan," imbuhnya bersemangat.
Mantan
walikota Solo ini juga menyinggung rencana wilayah Situ Babakan sebagai
ikon Betawi sejak 12 tahun yang lalu hingga kini tak kunjung
rampung. Dia memberi tenggat waktu maksimal dua tahun untuk
merealisasikan Situ Babakan sebagai ikon Betawi.
"Apalagi yang
harus kita tunggu, perencanaan sudah ada semua. Maksimal dua tahun ya,
syukur satu tahun kelar. Kita ini punya anggaran, tinggal mau atau tidak
mau," tegasnya seraya disambut tepuk tangan audiens.
3. Mewajibkan diadakannya kerja bakti dua minggu sekali di RT-RW
Menurutnya,
permasalahan kebersihan lingkungan di RT-RW harus menjadi perhatian
serius. Kewajiban ini didasarkan atas pantauan Gubernur sendiri selama
di lapangan. Gubernur juga menginstruksikan warga RT-RW untuk
menghijaukan taman-taman kampung yang gundul.
"Selama saya kerja
di lapangan, saya sudah memotret apa saja yang ada di lapangan. Maksimal
dua minggu sekali harus ada kerja bakti di RT-RW," instruksinya.
4. Membersihkan coretan-coretan liar pada bangunan, jembatan, dan pipa air
Jokowi menegaskan bahwa keindahan lingkungan adalah tanggung jawab semua masyarakat.
5. Menjaga kebersihan sungai dan saluran air
Permasalahan
sampah yang menghambat aliran air merupakan masalah klasik Jakarta.
Banjir yang datang setiap tahun juga tidak bisa dilepaskan dari sampah
yang menyumbat aliran air. Jokowi menaruh perhatian pada masalah ini.
"Percuma
kali dinormalisasi kalau selokannya masih penuh sampah. Kalau
dibiarkan, ini akan menjadi gunung masalah yang besar," tutur Gubernur high mobility ini.
Menurut Jokowi, ada 2 ribu ton sampah di Jakarta yang masuk ke selokan, saluran air dan sungai-sungai.
"Bagaimana
tidak terjadi banjir? Kalau di Manggarai, kemarin saya perintahkan 3
hari dibersihkan, tapi terus kasur datang, sampah kecil-kecil datang.
Ini tugas Bapak-Ibu," tuturnya.
6. Penertiban spanduk liar
Dalam
instruksi poin ke-enam ini, Jokowi sempat berang kepada pengurus RT-RW
yang mengelak bila disuruh menertibkan spanduk liar, karena jika
dibiarkan maka akan mengotori lingkungan.
"Jangan bilang 'ini
bukan Tupoksi (Tugas Pokok Fungsi-red) saya'. Saya sampai mau marah itu
dengar 'Tupoksi-tupoksi'. Ini bukan masalah Tupoksi tapi tentang
tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
7. Menginstruksikan Satpol PP agar tidak bertindak kasar
Satpol PP tetap harus tegas, namun tidak boleh kasar saat menertibkan masyarakat, misalnya menggunakan cara-cara kekerasan.
"Satpol PP harus tegas tapi tidak kasar," tegas Jokowi.
(nwk/nwk)