Selasa, 18 Desember 2012

Ratusan Yayasan di DKI Dapat Hibah Rp 2,2 T, Ahok: Sakit Kepalaku!

Hari ke-64 Jokowi 

 Sukma Indah Permana - detikNews

 Jakarta 18 Desember 2012 - Pemprov DKI Jakarta mengucurkan dana Rp 5,2 miliar kepada Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dari permintaan awal sebesar Rp 6,9 miliar. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pun berencana memanggil pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.


"Ini kan lucu, IKJ dipotong, tapi DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dinaikkan. Ini gimana, mesti dipanggil ini orang-orang Dinas Pariwisata. Kita tunjukin, kita sepakat mengembangkan seni budaya, tapi bukan seni budaya merampok," kata Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok dalam pertemuan bersama pengurus dan pengelola IKJ di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (17/12/2012). Video pertemuan ini diupload di YouTube oleh Pemprov DKI dengan judul "17 Des 2012 Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Menerima Pengurus atau Pengelola IKJ".

Sebelumnya, Ahok mempertanyakan kucuran dana yang diberikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kepada beberapa lembaga kesenian di Jakarta. Salah satunya adalah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang tahun lalu memperoleh Rp 2,5 miliar, lalu tahun ini mengajukan Rp 12,8 miliar dan akhirnya diputuskan memperoleh Rp 9,6 miliar. Menurutnya, kenaikan dari Rp 2,5 miliar menjadi Rp 9,6 miliar ini terlalu besar.

"Gedung Kesenian Wayang Barata, Rp 200 juta. Dia minta 1,4 miliar, dikasih Rp 750 juta. Cuma, kalau Gedung Barata itu penting, kenapa nggak mau kasih? Mungkin memang karena sepi. Ya kita harus bantu karena kita harus pertahankan," kata Ahok.

Tak hanya itu, Ahok juga mempertanyakan Yayasan Benyamin Suaeb yang tahun lalu menerima dana hibah dari Pemprov DKI hingga Rp 1 miliar. Sementara tahun ini, Yayasan Benyamin Suaeb mengajukan dana hingga Rp 4,5 miliar.
"Ya memang kita harus menghargai tokoh-tokoh Betawi, tapi keluarganya bukan miskin juga kan," kata Ahok.

"Untuk model-model begini, Pak, DKI menghabiskan Rp 2,2 triliun. Sementara kita juga butuh rumah sakit yang Rp 250 miliar yang harus kita bangun, karena sudah ditunda terus," lanjutnya.

Menurutnya, Jakarta masih membutuhkan banyak dana untuk hal-hal yang lebih penting lainnya seperti pembangunan rumah sakit, underpass, dan penahan banjir.

"Mau drop tahan banjir juga nggak punya uang. Tapi hibah bisa Rp 2,2 triliun. Ini nggak sesuai, ini Bapak-bapak kalau mau baca, ini sakit kepalaku. Yang namanya yayasan-yayasan segala macem. Itu ratusan (yayasan) dapat uang semua. Itu nggak bisa. Ini uang rakyat," kata Ahok.

(sip/nrl)