Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, dirinya sengaja
melantik Walikota Jakarta Timur Krisdianto dan Wakil Walikota Jakarta
Timur Husein Murad, berbeda dengan pelantikan biasanya. Dirinya sendiri
yang memutuskan pelantikan berada di tengah-tengah perkampungan warga,
agar pejabat yang dilantik mengetahui persis masalah yang ada di
masyarakat.
"Kenạpa pelantikan di sini, karena memang orientasi
kita bukan seremonial tapi fungsional. Jabatan bukan sebuah kekuasaan
akan tetapi untuk melayani, bekerja pada masyarakat. Ini peringatan buat
walikota dan wakilnya yang baru dilantik," ujar Jokowi, usai melantik
Walikota Jakarta Timur dan Wakil Walikota Jakarta Timur, di sebuah tanah
lapang di RT 007/05 Pulojahe, kelurahan Jatinegara, Cakung, Kamis
(20/12).
Jokowi menyebutkan, di Pulojahe ini sedikitnya ada empat
masalah yang harus dibenahi. Masing-masing adalah, masalah MCK (mandi,
cuci, kakus), tempat pembuangan sampah, saluran air dan hydrant.
Permasalahan seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Pulojahe,
akan tetapi juga di wilayah lainnya di ibukota.
Gubernur
mengatakan, warga Pulojahe tentunya tidak menginginkan adanya kebakaran.
Namun dengan penyediaan hydrant ini, tentunya membuat masyaarakat
bertambah aman dan nyaman. Hydrant ini dapat digunakan untuk mengatasi
kebakaran, jika sewaktu-waktu terjadi. Karenanya ia berjanji akan
memasang hydrant di lingkungan RW 05 Pulojahe ini.
Masalah
penghijauan juga sangat diperhatikan Jokowi. Ia meminta agar aparat
terkait meningkatkan program penghijauan di kampung-kampung sehingga
semua lingkungan tidak gersang dan tetap asri.
"Problem bukan di kantor, akan tetapi di lapangan sehingga pelantikan perlu dilakukan di kampung," imbuh Jokowi.
Ia
juga meminta agar pejabat yang dilantik langsung melakukan action.
Menata empat masalah utama yang terjadi di Pulojahe itu. Sebab sejatinya
yang ditunggu masyarakat saat ini adalah kerja ril atau nyata. Namun
jika pelantikan di gedung maka masalah yang ada di lapangan tidak
kelihatan. Sebab yang terlihat yang bagus-bagus saja.
Selanjutnya
Jokowi menandaskan, perubahan pola pelantikan ini akan dilakukan
seterusnya, selama ia menjabat Gubernur DKI. Tidak menutup kemungkinan,
pelantikan Kepala Dinas PU juga akan dilakukan di pinggir Kali Ciliwung.
Maksudnya agar pejabat yang dilantik juga mengetahui masalah yang
terjadi sebenarnya di masyarakat.
Bagi Jokowi, penataan kampung
di Jakarta Timur masih jauh dari harapan. Penatan tata ruang perlu
ditingkatkan, termasuk program pengentasan kemiskinan. Saat ini masalah
kemiskinan itu masih banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur dan
Jakarta Utara. Karenanya Pemprov DKI akan berupaya menekan angka
kemiskinan itu.
Kemudian dengan adanya program Kartu Jakarta
Sehat, diharapkan dapat membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi
pelayanan kesehatan. Pembagian kartu ini juga harus dilakukan secara
maksimal, terutama di kampung padat penduduk.
sumber :(Rodin Daulat/Kominfomas
JT)
Sabtu, 22 Desember 2012
Selasa, 18 Desember 2012
Ratusan Yayasan di DKI Dapat Hibah Rp 2,2 T, Ahok: Sakit Kepalaku!
Hari ke-64 Jokowi
Sukma Indah Permana - detikNews
Jakarta 18 Desember 2012 - Pemprov DKI Jakarta mengucurkan dana Rp 5,2 miliar kepada Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dari permintaan awal sebesar Rp 6,9 miliar. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pun berencana memanggil pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.
"Ini
kan lucu, IKJ dipotong, tapi DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dinaikkan.
Ini gimana, mesti dipanggil ini orang-orang Dinas Pariwisata. Kita
tunjukin, kita sepakat mengembangkan seni budaya, tapi bukan seni budaya
merampok," kata Ahok.
Hal ini disampaikan Ahok dalam pertemuan
bersama pengurus dan pengelola IKJ di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat (17/12/2012). Video pertemuan ini diupload di
YouTube oleh Pemprov DKI dengan judul "17 Des 2012 Wagub Bpk. Basuki T.
Purnama Menerima Pengurus atau Pengelola IKJ".
Sebelumnya, Ahok
mempertanyakan kucuran dana yang diberikan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan kepada beberapa lembaga kesenian di Jakarta. Salah satunya
adalah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang tahun lalu memperoleh Rp 2,5
miliar, lalu tahun ini mengajukan Rp 12,8 miliar dan akhirnya diputuskan
memperoleh Rp 9,6 miliar. Menurutnya, kenaikan dari Rp 2,5 miliar
menjadi Rp 9,6 miliar ini terlalu besar.
"Gedung Kesenian Wayang
Barata, Rp 200 juta. Dia minta 1,4 miliar, dikasih Rp 750 juta. Cuma,
kalau Gedung Barata itu penting, kenapa nggak mau kasih? Mungkin memang
karena sepi. Ya kita harus bantu karena kita harus pertahankan," kata
Ahok.
Tak hanya itu, Ahok juga mempertanyakan Yayasan Benyamin
Suaeb yang tahun lalu menerima dana hibah dari Pemprov DKI hingga Rp 1
miliar. Sementara tahun ini, Yayasan Benyamin Suaeb mengajukan dana
hingga Rp 4,5 miliar.
"Ya memang kita harus menghargai tokoh-tokoh Betawi, tapi keluarganya bukan miskin juga kan," kata Ahok.
"Untuk
model-model begini, Pak, DKI menghabiskan Rp 2,2 triliun. Sementara
kita juga butuh rumah sakit yang Rp 250 miliar yang harus kita bangun,
karena sudah ditunda terus," lanjutnya.
Menurutnya, Jakarta
masih membutuhkan banyak dana untuk hal-hal yang lebih penting lainnya
seperti pembangunan rumah sakit, underpass, dan penahan banjir.
"Mau
drop tahan banjir juga nggak punya uang. Tapi hibah bisa Rp 2,2
triliun. Ini nggak sesuai, ini Bapak-bapak kalau mau baca, ini sakit
kepalaku. Yang namanya yayasan-yayasan segala macem. Itu ratusan
(yayasan) dapat uang semua. Itu nggak bisa. Ini uang rakyat," kata Ahok.
(sip/nrl)
Senin, 17 Desember 2012
HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR
Kebonjeruk 17 Desember 2012 : Hari Minggu 16 Desember 2012 Telah dicanangkan HBKB ( Hari Bebas Kendaraan Bermotor ) wilayah Kecamatan Kebonjeruk dan Kecamatan Palmerah dibuka oleh Asisten Pemerintahan Walikota Jakarta Barat mewakili Walikota Jakarta Barat yang tidak dapat hadir, Lokasi acara HBKB di Jalan Sakti Raya depan Pusdiklat Perpajakan Kelurahan Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat.
Hadir dan mengisi acara Camat Kebonjeruk dan Camat Palmerah serta para Lurah / staf / pengurus RT RW Polsek, Koramil Sekecamatan Kebonjeruk dan Palmerah.
Acara diisi dengan kegiatan speda santai, atraksi sepeda, senam jasmani dan masing masing kegiatan disediakan doorprize
Peserta Senam diikuti dari warga dua kecamatan nampak serius mengikuti gerakan senam instrukturnya diiringi musik. Salah satu misi HBKB yang dicanangkan Pemerintah Daerah adalah merubah gaya hidup sehat mengurangi polusi udara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ( Mekobas Rt 004 )
Hadir dan mengisi acara Camat Kebonjeruk dan Camat Palmerah serta para Lurah / staf / pengurus RT RW Polsek, Koramil Sekecamatan Kebonjeruk dan Palmerah.
Asisten Pemerintahan Walikota Jakbar |
Peserta Senam diikuti dari warga dua kecamatan nampak serius mengikuti gerakan senam instrukturnya diiringi musik. Salah satu misi HBKB yang dicanangkan Pemerintah Daerah adalah merubah gaya hidup sehat mengurangi polusi udara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ( Mekobas Rt 004 )
Spanduk HBKB Kecamatan Kebonjeruk dan Palmerah |
Suasana Senam dipimpin instruktur senam |
Antusias warga mengikuti senam |
Atraksi Sepeda dari warga Kemanggisan |
Star Sepeda Santai dikawal Kepolisian |
Pembagian doorprize setelah senam |
Inilah Hasil Rapat Ahok dengan Dinas Kesehatan, RSCM, FKUI, dan Askes
Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Hari Minggu ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak libur, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memilih untuk melakukan rapat koordinasi terkait jaminan kesehatan masyarakat dengan Dinas Kesehatan, RSCM, FKUI, dan PT Askes. Seperti apa hasilnya?
Ahok mendorong agar anak-anak mulai dari dalam kandungan hingga usia 7 tahun harus terus di cek kesehatannya dan diberi nutrisi yang baik secara cuma-cuma. Hal ini agar anak tersebut kemudian dapat tumbuh generasi yang sehat.
"Kita mau bikin sesuatu secara menyeluruh. Dihitung dari bayi sampai umur tujuh tahun. Dari orang hamil juga mesti kita awasi, minimal 6 kali cek sampai dia lahir. Kemudian anak itu dipelihara dan dikasih gizi sampai tujuh tahun lamanya. Baru kita bisa melahirkan generasi yang sehat nantinya," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (16/12/2012).
Ahok menjelaskan pemerintah provinsi DKI Jakarta, telah mengajukan anggaran sebanyak Rp 3 triliun untuk mensukseskan program ini. Menurut Ahok, anggaran sebesar itu untuk menggaji dokter di Puskesmas, merujuk pasien ke Rumah Sakit, dan keperluan obat-obatan. Ahok ingin tak ada satupun kampung di Jakarta yang tidak mendapat pembinaan ini.
"Sistem harus kita bangun. Jadi jangan mahal di kesehatan, kalau dibilang habis Rp 3 triliun itu murah di DKI, jadi kita akan mengajukan Rp 3 triliun untuk program menyeluruh seperti ini," jelasnya.
Anggaran kesehatan di DKI saat ini, menurut Ahok, sekitar Rp 4 triliun. Oleh karena itu dibawah pemerintahannya bersama Jokowi, dia akan mempertanyakan kembali ada dimana dana untuk Puskesmas dan Rumah Sakit selama ini.
"Semua kita cari, anggaran-anggaran itu. Kita mau pakai sistem dari FKUI dan RSCM jadi jelas gitu lho. Secara holistik, menyeluruh dari lahir sampai pengurusan kematian, kebersihan, semuanya," lanjut Ahok.
Ahok juga berencana membentuk tim audit rujukan, untuk mengetahui oknum nakal yang mengejar keuntungan pribadi ditengah program kesehatan ini. "Kita akan membentuk audit rujukan. Nanti ketahuan Rumah Sakit, Puskesmas mana yang ada oknum nakal. Misalnya, kita bisa ketahui dokter nakal, misalnya dia bius lokal, nanti bius seluruh tubuh, kan bayarnya lebih mahal. Nah nanti ini akan kita audit dibantu oleh FKUI dibantu oleh RSCM," ungkapnya.
Menurut Ahok, sistem pelayanan kesehatan di Jakarta saat ini belum maksimal, banyak dokter yang kompetensinya rendah. "Kan sekarang sistem pelayanan kesehatan tidak beres, dokter kompetensinya rendah. Kita harus berani bayar orang mahal, walau bayar mahal, tapi produktivitasnya kan tinggi. Kalau orang Jakarta kaya, APBD kan bisa Rp 100 triliun. Nah itu yang pengen kita lakukan," pungkasnya.
(van/van)
Jakarta - Hari Minggu ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak libur, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memilih untuk melakukan rapat koordinasi terkait jaminan kesehatan masyarakat dengan Dinas Kesehatan, RSCM, FKUI, dan PT Askes. Seperti apa hasilnya?
Ahok mendorong agar anak-anak mulai dari dalam kandungan hingga usia 7 tahun harus terus di cek kesehatannya dan diberi nutrisi yang baik secara cuma-cuma. Hal ini agar anak tersebut kemudian dapat tumbuh generasi yang sehat.
"Kita mau bikin sesuatu secara menyeluruh. Dihitung dari bayi sampai umur tujuh tahun. Dari orang hamil juga mesti kita awasi, minimal 6 kali cek sampai dia lahir. Kemudian anak itu dipelihara dan dikasih gizi sampai tujuh tahun lamanya. Baru kita bisa melahirkan generasi yang sehat nantinya," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (16/12/2012).
Ahok menjelaskan pemerintah provinsi DKI Jakarta, telah mengajukan anggaran sebanyak Rp 3 triliun untuk mensukseskan program ini. Menurut Ahok, anggaran sebesar itu untuk menggaji dokter di Puskesmas, merujuk pasien ke Rumah Sakit, dan keperluan obat-obatan. Ahok ingin tak ada satupun kampung di Jakarta yang tidak mendapat pembinaan ini.
"Sistem harus kita bangun. Jadi jangan mahal di kesehatan, kalau dibilang habis Rp 3 triliun itu murah di DKI, jadi kita akan mengajukan Rp 3 triliun untuk program menyeluruh seperti ini," jelasnya.
Anggaran kesehatan di DKI saat ini, menurut Ahok, sekitar Rp 4 triliun. Oleh karena itu dibawah pemerintahannya bersama Jokowi, dia akan mempertanyakan kembali ada dimana dana untuk Puskesmas dan Rumah Sakit selama ini.
"Semua kita cari, anggaran-anggaran itu. Kita mau pakai sistem dari FKUI dan RSCM jadi jelas gitu lho. Secara holistik, menyeluruh dari lahir sampai pengurusan kematian, kebersihan, semuanya," lanjut Ahok.
Ahok juga berencana membentuk tim audit rujukan, untuk mengetahui oknum nakal yang mengejar keuntungan pribadi ditengah program kesehatan ini. "Kita akan membentuk audit rujukan. Nanti ketahuan Rumah Sakit, Puskesmas mana yang ada oknum nakal. Misalnya, kita bisa ketahui dokter nakal, misalnya dia bius lokal, nanti bius seluruh tubuh, kan bayarnya lebih mahal. Nah nanti ini akan kita audit dibantu oleh FKUI dibantu oleh RSCM," ungkapnya.
Menurut Ahok, sistem pelayanan kesehatan di Jakarta saat ini belum maksimal, banyak dokter yang kompetensinya rendah. "Kan sekarang sistem pelayanan kesehatan tidak beres, dokter kompetensinya rendah. Kita harus berani bayar orang mahal, walau bayar mahal, tapi produktivitasnya kan tinggi. Kalau orang Jakarta kaya, APBD kan bisa Rp 100 triliun. Nah itu yang pengen kita lakukan," pungkasnya.
(van/van)
Kamis, 13 Desember 2012
Ahok: Pengurus RT dan RW juga harus tahu APBD
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab
disapa Ahok mengatakan akan mengintegrasikan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 hingga ke tingkat Rukun Warga
(RW).
"Nanti anggaran benar-benar disusun, RT sama RW harus mengerti," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Penyusunan anggaran akan dilakukan dalam satu sistem yang sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 Tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu, dan sistem ini nantinya akan menyelaraskan seluruh perencanaan anggaran dari berbagai pihak, mulai tingkat paling bawah hingga paling atas.
"Sekarang kalau kita survei RT/RW-nya banyak yang tidak tahu APBD DKI ada berapa," katanya.
Dan itu membuat program setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa sejalan.
"Sekarang kan, warga minta betulin jalan, yang datang meja pingpong. Jangan seperti itu lagi," katanya.
Pengenalan anggaran sampai birokrasi paling bawah ini disebut Ahok sebagai bentuk antisipasi perilalu nakal oknum yang ingin memainkan anggaran.
Ahok menambahkan, sistem ini akan membuat pihak yang memasukkan anggaran tidak sesuai kepatutan menjadi kelihatan oleh publik.
Ahok tidak merinci sistem yang akan digunakan. Yang jelas dia memastikan sistem ini akan mudah diakses, bahkan oleh masyarakat.
"Nanti masyarakat juga bisa memberikan usulan," demikian Ahok.
(dny)
"Nanti anggaran benar-benar disusun, RT sama RW harus mengerti," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Penyusunan anggaran akan dilakukan dalam satu sistem yang sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 Tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu, dan sistem ini nantinya akan menyelaraskan seluruh perencanaan anggaran dari berbagai pihak, mulai tingkat paling bawah hingga paling atas.
"Sekarang kalau kita survei RT/RW-nya banyak yang tidak tahu APBD DKI ada berapa," katanya.
Dan itu membuat program setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa sejalan.
"Sekarang kan, warga minta betulin jalan, yang datang meja pingpong. Jangan seperti itu lagi," katanya.
Pengenalan anggaran sampai birokrasi paling bawah ini disebut Ahok sebagai bentuk antisipasi perilalu nakal oknum yang ingin memainkan anggaran.
Ahok menambahkan, sistem ini akan membuat pihak yang memasukkan anggaran tidak sesuai kepatutan menjadi kelihatan oleh publik.
Ahok tidak merinci sistem yang akan digunakan. Yang jelas dia memastikan sistem ini akan mudah diakses, bahkan oleh masyarakat.
"Nanti masyarakat juga bisa memberikan usulan," demikian Ahok.
(dny)
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2012
Sabtu, 08 Desember 2012
SI PITUNG DARI MARUNDA ASLI RAWABELONG KEBONJERUK
Kisah Si Pitung menggambarkan sosok pendekar tempo doeloe. Ia
adalah seorang pembela kebenaran ketika menghadapi ketidakadilan yang
ditimbulkan oleh penguasa pada zamannya. Kisahnya diyakini nyata
keberadaannya oleh para tokoh masyarakat, terutama di daerah tempat
asalnya. Disana masih terdapat rumah dan masjid lama miliknya.
Pitung adalah salah satu pendekar asli Indonesia yang berasal dari daerah Betawi, yaitu dari kampong Rawa Belong, Jakarta Barat. Pitung dididik oleh kedua orang tuanya dan diharapkan menjadi orang yang saleh dan taat beragama. Ayahnya, Bang Piun dan ibunya mpok Pinah menitipkan si Pitung kecil untuk belajar mengaji dan mempelajari bahasa Arab kepada Haji Naipin. Setelah dewasa si Pitung melakukan gerakan memberontak bersama teman-temannya karena tidak tega melihat rakyat miskin yang tertindas. Untuk itu ia bergeriliya, merampas dan merampok harta-benda orang-orang kaya, dan membagikan hasil rampasannya itu kepada rakyat miskin yang memerlukannya.
Hampir dalam setiap perkelahian membela kebenaran, si Pitung dikabarkan selalu muncul sebagai pemenangnya. Semua lawan dilibasnya terutama mereka yang mau unjuk gigi memeras dan menzalimi kaum miskin Betawi. Ulah dan keberanian Pitung itu tak pelak menimbulkan perasaan was-was di kalangan para pemuka Belanda dan para dedengkot (penguasa dan pengusaha) yang hidupnya sudah terlanjur enak. Jagoan kelahiran Rawa Belong inipun akhirnya dicap sebagai gembong pembawa kerepotan dan keonaran oleh pemerintah colonial Belanda di Batavia, termasuk gubernur jendralnya. Si pitung dianggap memiliki potensi menghasilkan kerawanan karena mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban.
Maka berbagai macam cara dan strategi dilakukan pemerintah Hindia-Belanda untuk menangkapnya: hidup atau mati. Pitung ditetapkan sebagai orang yang kudhu dicari dengan status penjahat kelas wahid di Betawi. Dalam suatu gelar perkara yang dinamakan ‘turun tikus’, si pitung menjadi sasaran utuma bidikan belanda ketika membela rakyat jelata dengan berdiri di baris depan gerakan petani.
Dalam kejadian ini rakyat dikerahkan untuk membasmi tikus di sawah-sawah di samping harus melakukan belasan kerja rodi (paksa). Ditambah dengan kewajiban blasting (pajak) yang dibenarkan oleh para tuan tanah, para petani Betawi tak sanggup menahan azab. Akhirnya, si Pitung turun tangan untuk membela gerakan petani. Si Pitung, yang sudah bertahun-tahun menjadi incaran Belanda, berdasarkan cerita Rakyat, mati setelah ditembak dengan peluru emas oleh schout van Hinne dalam suatu penggerebekan karena dikhianati. Seorang mata-mata telah memberi tahu tempat persembunyiannya.
Ia ditembak dengan peluru emas oleh schout (setara kapolres) karena dikabarkan kebal terhadap peluru biasa. Begitu akutnya Belanda kepada si Pitung, sampai-sampai tempat pemakamannya pun dirahasiakan. Kematian sang jago silat yang menjadi idolea masyarakat ini memang dapat menimbulkan pengaruh luas.
Si Pitung sejak kecil belajar mengaji di langgar (musala) di kampong Rawa Belong. Dia, menurut istilah Betawi, ‘orang yang denger kate’. Dia juga ‘terang hati’, cakep menangkap pelajaran agama yang diberikan ustadz-nya, sampai mampu membaca (tilawah) Alquran. Selain belajar agama dengan H. Naipin, Pitung –seperti warga Betawi lainnya-juga belajar ilmu silat. H Naipin, selain guru tarekat juga guru maen pukulan.
Suatu ketika diusia remaja-sekitar usia 16-17 tahun- oleh ayahnya, Pitung disuruh menjual kambing ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari kediamannya di Rawa Belong ia membawa lima ekor kambing naik gerobak. Ketika dagangannya habis dan hendak pulang, Pitung dibegal oleh beberapa penjahat pasar. Karena takut, ia tidak berani pulang ke rumah. Ia tidur di langgar dan kadang-kadang di kediaman gurunya H Naipin. Ini sudah menjadi tekadnya, tidak akan pulang ke rumah sebelum berhasil menemukan hasil jualan kambingnya. Dengan tekadnya itu, ia makin tekun mendalami ilmu maen pukulan dan ilmu tarekat-nya. Ilmu pukulannya yang bernama aliran syahbandar menjadi andalannya. Kemudian Pitung melakukan meditasi alias bertapa dengan tahapn berpuasa 40 hari lamanya. Kemudian ia melakukan ngumbara atau perjalanan guna menguji ilmu dan kedigjayaan. Ngumbara dilakukan ke tempat-tempat yang ‘menyeramkan’, yaitu ke tempat-tempat persembunyian kawanan ‘begal’-perampok, pencuri, pencoleng, dan sebangsanya.
Salah satu ilmu kesaktian yang dipelajarinya disebut Rawa Rontek. Ilmu ini adalah gabungan antara tarekat Islam dan jampe-jampe Betawi. Dengan menguasai ilmu ini Pitung dapat menyerap energi lawan untuk melumpuhkannya. Lawan-lawannya akan dibuat seolah-olah tidak melihat keberadaannya. Karena itu ia digambarkan seolah-olah dapat menghilang. Namun, menurut cerita rakyat, dengan ilmu kesaktian Rawa Rontek itu, Pitung sebagai jagoan tidak boleh menikah. Maka, sampai akhir hayatnya ketika tewas tertembus mimis (peluru) Belanda, ketika usianya menjelang 40 tahun, Pitung masih tetap mem-bujang. Bujang lapuk istilah populernya.
Si Pitung mendapat sebutan ‘Robinhood’ asal Betawi, karena memiliki sifat sama dengan si jago panah dari hutan Sherwood, Inggris, itu. Selama kariernya di dunia ‘jagoan’ ia juga dikenal sebagai perampok dan ‘begal’ kelas kakap oleh para musuhnya. Namun, seperti halnya Robinhood, ia tidak pernah memakan sendiri hasil jerih payahnya. Sebagian dari hasil rampokannya di rumah-rumah Kompeni dan para tuan tanah, diberikannya pada rakyat kecil yang tertindas. Pitung pernah digrebek oleh scout van Hinne dan pasukannya. Setelah seluruh isi rumah diperiksa, ternnyata petinggi polisi itu tidak menemukannya. Si Pitung menhilang seperti ditelan bumi. Setelah van Hinne pergi, barulah si Pitung tiba-tiba nongol di dapur. Kejadian seperti itu sudah sering dialami Belanda ketika hendak menangkapnnya. Maka, muncullah cerita si Pitung memiliki ajian dapat ‘menghilang’ secara sempurna.
Dengan tubuhnya yang kecil, Pitung juga dikenal pandai menyembunyikan diri. Ia bias menyelinap di sudut-sudut yang terlalu sempit bagi orang lain sebayanya. Dalam gerakan penangkapan yang telah diatursedemikian rupa oleh Belanda, Pitung selalu meloloskan diri dengan cara yang menakjubkan. Selain itu, Pitung juga dikenal memiliki ilmu kebal tubuh. Ia kebal terhadap segala macam senjata tanjam maupun senjata api.
Kendati demikian, kompeni Belanda tidak kehilangan akal. Pemimpin pasukan Belanda van Himme segera mencari guru spiritualnya, Haji Naipin. Dipaksa mengaku setelah disandera dan ditodong senjata laras panjang, guru mengaji dan ilmu bela diri itu akhirnya menyerah dan memberitahu titik lemah kesaktian anak didiknya. Setelah mengetahui tempat tinggal si Pitung berkat kerjasama dengan mata-mata, Belanda akhirnya menyergap si Pitung dengan tiba-tiba. Pitung yang tidak sempat melakuakn perlawanan, tewas diterjang peluru Belanda karena titik lemahnya telah dibocorkan oleh guru mengajinya.
Pada Oktober 1893, rakyat Betawi di kampung-kampung berkabung setelah mendengar dari mulut ke mulut tentang kematian pahlawannya itu. Mereka mendengar si Pitung atau Bang Pitung telah meniggal dunia, karena ditembak Belanda dalam suatu pertarungan yang tidak berimbang. Bagi warga Betawi, kematian si Pitung telah menggoreskan luka yang dalam. Bagi mereka, Pitung adalah pahlawan sejati, pembela kaumnya yang tertindas. Sebaliknya, bagi Belanda, Pitung adalah sosok kriminal yang ditakuti. Karenanya ia harus mati, sebagai penjahat, pengacau, perampok, dan entah apa lagi.
Jakarta - Siapa tak kenal si Pitung, jawara Betawi dari Rawa
Belong? Dirinya sudah terkenal di seantero Jakarta sebagai Robin Hood
Betawi. Rumah si Pitung di Jakarta Utara jadi tempat persembunyiannya
yang masih ada sampai saat ini.
Pitung adalah salah satu pendekar asli Indonesia yang berasal dari daerah Betawi, yaitu dari kampong Rawa Belong, Jakarta Barat. Pitung dididik oleh kedua orang tuanya dan diharapkan menjadi orang yang saleh dan taat beragama. Ayahnya, Bang Piun dan ibunya mpok Pinah menitipkan si Pitung kecil untuk belajar mengaji dan mempelajari bahasa Arab kepada Haji Naipin. Setelah dewasa si Pitung melakukan gerakan memberontak bersama teman-temannya karena tidak tega melihat rakyat miskin yang tertindas. Untuk itu ia bergeriliya, merampas dan merampok harta-benda orang-orang kaya, dan membagikan hasil rampasannya itu kepada rakyat miskin yang memerlukannya.
Hampir dalam setiap perkelahian membela kebenaran, si Pitung dikabarkan selalu muncul sebagai pemenangnya. Semua lawan dilibasnya terutama mereka yang mau unjuk gigi memeras dan menzalimi kaum miskin Betawi. Ulah dan keberanian Pitung itu tak pelak menimbulkan perasaan was-was di kalangan para pemuka Belanda dan para dedengkot (penguasa dan pengusaha) yang hidupnya sudah terlanjur enak. Jagoan kelahiran Rawa Belong inipun akhirnya dicap sebagai gembong pembawa kerepotan dan keonaran oleh pemerintah colonial Belanda di Batavia, termasuk gubernur jendralnya. Si pitung dianggap memiliki potensi menghasilkan kerawanan karena mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban.
Maka berbagai macam cara dan strategi dilakukan pemerintah Hindia-Belanda untuk menangkapnya: hidup atau mati. Pitung ditetapkan sebagai orang yang kudhu dicari dengan status penjahat kelas wahid di Betawi. Dalam suatu gelar perkara yang dinamakan ‘turun tikus’, si pitung menjadi sasaran utuma bidikan belanda ketika membela rakyat jelata dengan berdiri di baris depan gerakan petani.
Dalam kejadian ini rakyat dikerahkan untuk membasmi tikus di sawah-sawah di samping harus melakukan belasan kerja rodi (paksa). Ditambah dengan kewajiban blasting (pajak) yang dibenarkan oleh para tuan tanah, para petani Betawi tak sanggup menahan azab. Akhirnya, si Pitung turun tangan untuk membela gerakan petani. Si Pitung, yang sudah bertahun-tahun menjadi incaran Belanda, berdasarkan cerita Rakyat, mati setelah ditembak dengan peluru emas oleh schout van Hinne dalam suatu penggerebekan karena dikhianati. Seorang mata-mata telah memberi tahu tempat persembunyiannya.
Ia ditembak dengan peluru emas oleh schout (setara kapolres) karena dikabarkan kebal terhadap peluru biasa. Begitu akutnya Belanda kepada si Pitung, sampai-sampai tempat pemakamannya pun dirahasiakan. Kematian sang jago silat yang menjadi idolea masyarakat ini memang dapat menimbulkan pengaruh luas.
Si Pitung sejak kecil belajar mengaji di langgar (musala) di kampong Rawa Belong. Dia, menurut istilah Betawi, ‘orang yang denger kate’. Dia juga ‘terang hati’, cakep menangkap pelajaran agama yang diberikan ustadz-nya, sampai mampu membaca (tilawah) Alquran. Selain belajar agama dengan H. Naipin, Pitung –seperti warga Betawi lainnya-juga belajar ilmu silat. H Naipin, selain guru tarekat juga guru maen pukulan.
Suatu ketika diusia remaja-sekitar usia 16-17 tahun- oleh ayahnya, Pitung disuruh menjual kambing ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari kediamannya di Rawa Belong ia membawa lima ekor kambing naik gerobak. Ketika dagangannya habis dan hendak pulang, Pitung dibegal oleh beberapa penjahat pasar. Karena takut, ia tidak berani pulang ke rumah. Ia tidur di langgar dan kadang-kadang di kediaman gurunya H Naipin. Ini sudah menjadi tekadnya, tidak akan pulang ke rumah sebelum berhasil menemukan hasil jualan kambingnya. Dengan tekadnya itu, ia makin tekun mendalami ilmu maen pukulan dan ilmu tarekat-nya. Ilmu pukulannya yang bernama aliran syahbandar menjadi andalannya. Kemudian Pitung melakukan meditasi alias bertapa dengan tahapn berpuasa 40 hari lamanya. Kemudian ia melakukan ngumbara atau perjalanan guna menguji ilmu dan kedigjayaan. Ngumbara dilakukan ke tempat-tempat yang ‘menyeramkan’, yaitu ke tempat-tempat persembunyian kawanan ‘begal’-perampok, pencuri, pencoleng, dan sebangsanya.
Salah satu ilmu kesaktian yang dipelajarinya disebut Rawa Rontek. Ilmu ini adalah gabungan antara tarekat Islam dan jampe-jampe Betawi. Dengan menguasai ilmu ini Pitung dapat menyerap energi lawan untuk melumpuhkannya. Lawan-lawannya akan dibuat seolah-olah tidak melihat keberadaannya. Karena itu ia digambarkan seolah-olah dapat menghilang. Namun, menurut cerita rakyat, dengan ilmu kesaktian Rawa Rontek itu, Pitung sebagai jagoan tidak boleh menikah. Maka, sampai akhir hayatnya ketika tewas tertembus mimis (peluru) Belanda, ketika usianya menjelang 40 tahun, Pitung masih tetap mem-bujang. Bujang lapuk istilah populernya.
Si Pitung mendapat sebutan ‘Robinhood’ asal Betawi, karena memiliki sifat sama dengan si jago panah dari hutan Sherwood, Inggris, itu. Selama kariernya di dunia ‘jagoan’ ia juga dikenal sebagai perampok dan ‘begal’ kelas kakap oleh para musuhnya. Namun, seperti halnya Robinhood, ia tidak pernah memakan sendiri hasil jerih payahnya. Sebagian dari hasil rampokannya di rumah-rumah Kompeni dan para tuan tanah, diberikannya pada rakyat kecil yang tertindas. Pitung pernah digrebek oleh scout van Hinne dan pasukannya. Setelah seluruh isi rumah diperiksa, ternnyata petinggi polisi itu tidak menemukannya. Si Pitung menhilang seperti ditelan bumi. Setelah van Hinne pergi, barulah si Pitung tiba-tiba nongol di dapur. Kejadian seperti itu sudah sering dialami Belanda ketika hendak menangkapnnya. Maka, muncullah cerita si Pitung memiliki ajian dapat ‘menghilang’ secara sempurna.
Dengan tubuhnya yang kecil, Pitung juga dikenal pandai menyembunyikan diri. Ia bias menyelinap di sudut-sudut yang terlalu sempit bagi orang lain sebayanya. Dalam gerakan penangkapan yang telah diatursedemikian rupa oleh Belanda, Pitung selalu meloloskan diri dengan cara yang menakjubkan. Selain itu, Pitung juga dikenal memiliki ilmu kebal tubuh. Ia kebal terhadap segala macam senjata tanjam maupun senjata api.
Kendati demikian, kompeni Belanda tidak kehilangan akal. Pemimpin pasukan Belanda van Himme segera mencari guru spiritualnya, Haji Naipin. Dipaksa mengaku setelah disandera dan ditodong senjata laras panjang, guru mengaji dan ilmu bela diri itu akhirnya menyerah dan memberitahu titik lemah kesaktian anak didiknya. Setelah mengetahui tempat tinggal si Pitung berkat kerjasama dengan mata-mata, Belanda akhirnya menyergap si Pitung dengan tiba-tiba. Pitung yang tidak sempat melakuakn perlawanan, tewas diterjang peluru Belanda karena titik lemahnya telah dibocorkan oleh guru mengajinya.
Pada Oktober 1893, rakyat Betawi di kampung-kampung berkabung setelah mendengar dari mulut ke mulut tentang kematian pahlawannya itu. Mereka mendengar si Pitung atau Bang Pitung telah meniggal dunia, karena ditembak Belanda dalam suatu pertarungan yang tidak berimbang. Bagi warga Betawi, kematian si Pitung telah menggoreskan luka yang dalam. Bagi mereka, Pitung adalah pahlawan sejati, pembela kaumnya yang tertindas. Sebaliknya, bagi Belanda, Pitung adalah sosok kriminal yang ditakuti. Karenanya ia harus mati, sebagai penjahat, pengacau, perampok, dan entah apa lagi.
Dikejar Kompeni Belanda, Si Pitung Ngumpet di Rumah Ini
Oleh: Desi Puspasari - detikTravel
Jakarta - Siapa tak kenal si Pitung, jawara Betawi dari Rawa
Belong? Dirinya sudah terkenal di seantero Jakarta sebagai Robin Hood
Betawi. Rumah si Pitung di Jakarta Utara jadi tempat persembunyiannya
yang masih ada sampai saat ini.
Menuju Kampung Marunda atau
Kampung si Pitung, lebih baik wisatawan menaiki kendaraan pribadi. Hal
ini dikarenakan, bukannya tidak ada angkutan umum tapi sulit. Wisatawan
yang menggunakan kendaraan umum naik ke arah Cilincing. Sampai di Jl
Cilincing Landak Anda bisa naik angkutan umum sampai ke Sekolah Tinggi
Ilmu pelayaran (STIP).
Nah, dari perempatan STIP dan Rumah Susun
Marunda Anda harus berjalan kaki. Jalan menuju rumah si Pitung pun cukup
terpencil. Kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke dalam, hanya
kendaraan roda dua yang bisa ke sana. Di kiri dan kanan jalannya ada
tambak-tambak ikan. Jadi, kalau tidak mau sulit lebih baik Anda
menggunakan kendaraan pribadi.
Kampung yang berada di Jl Kampung
Marunda Pulo, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara ini, lebih dikenal
dengan Kampung si Pitung. Padahal kenyataannya Pitung sendiri bukan
berasal, lahir, atau tinggal di Marunda, meski di kampung ini terkenal
dengan rumah si Pitung.
"Ibarat kata mah ini tempat ngumpetnya
kalau di kejar kompeni Belanda. Ini juga sebenarnya rumah orang asing,
bisa dibilang tidak ada ikatan keluarga ama Pitung," kata penjaga Rumah
si Pitung, Farhan saat ditemui detikTravel di Rumah si Pitung.
Rumah
panggung warna coklat itu hingga kini masih kokoh berdiri. Sejak tahun
1972, Museum Nasional memberi nama bangunan tersebut sebagai rumah si
Pitung. Namun, menurut warga sekitar ini merupakan rumah Haji Saipuddin
yang juga menjadi korban perampokan Pitung.
Ketika detikTravel
datang ke Rumah si Pitung, Jumat (23/11/2012) kemarin terlihat sedang ada
renovasi. Mulai dari bangunan, sarana dan prasana, sampai seluruh area
seluas 2.000 m2 ini.
Dikatakan Farhan, ini sudah masuk tahap
penyempurnaan. Diharapkan awal tahun 2013 sudah rapih dan kembali bisa
dikunjungi. Ya, selama renovasi penyempurnaan berlangsung, pengunjung
tidak bisa masuk ke area rumah si Pitung. Setelah renovasi selesai, di
sini juga akan diadakan pertunjukkan pertunjukkan Betawi, seperti
lenong, tarian-tarian, dan lain-lain. Wah, pasti semakin ramai!
"Mudah-mudahan
tidak lama lagi, kalau tidak ada halangan 3-4 bulan selesai, cuma kita
tidak bisa mastiin juga. Nanti ini ada ruang baca apa perpustakaan,
tempat jajanan, ruang serbaguna, aula, panggung, dan tribun kecil," kata
pria yang juga asli warga Marunda itu.
Saat memasuki ruang depan
rumah si Pitung, ada sebuah replika orang Betawi lengkap dengan pakaian
hitam-hitam, mengenakan peci, kain sarung dan ikat pinggang hijau khas
Betawi berdiri di sudut ruangan. Selain itu, ada empat buah dan satu
meja lengkap dengan toples kue Betawi.
Di dalam rumah si Pitung,
terdapat 5 ruangan dan satu kamar tidur, yakni ruang tamu, ruang tengah,
ruang makan, dapur, dan ruang belakang. Selain itu di dinding juga
terdapat kertas-kertas yang bertuliskan tentang sejarah si Pitung semasa
hidup sampai wafat.
Semua barang-barang yang ada di dalam rumah
si Pitung sudah tidak asli lagi. Hanya rumah yang masih asli. Semua
perbaikan isi rumah sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Meski saat
ini hanya bisa melihat rumah dari luar, tidak perlu kecewa wisatawan
bisa siggah ke Masjid Al Alam Marunda yang tidak jauh dari rumah si
Pitung. Masjid ini juga jadi incaran, selain karena si Pitung juga
karena wisatawan penasaran dengan legenda sumur tiga rasanya.
"Dulu
ini tempat Pitung menenangkan diri. Ya, Allhamdulillah setiap yang
mencoba air di sumur ini memang tidak pernah merasakan hal yang sama.
Ada yang bilang pahit, manis, adem, ya macem-macem. Makannya sumur ini
disebut sumur tiga rasa," ucap penjaga masjid, Kusnadi.
Banyak
juga yang datang karena penasaran dengan sumur tiga rasa kepunyaan
masjid yang menjadi salah satu cagar budaya ini. Konon, air ini juga
bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Perlu Anda tahu,
terkadang saat air laut pasang jalan menuju destinasi ini akan tergenang
air. Tak usah takut, ketinggian air hanya mencapai semata kaki.
Ketinggian maksimal hanya sebetis itu pun hanya setahun sekali.
Nah,
mau tahu aslinya Jakarta dan sejarah jagoan Betawi Pitung? Tak ada
salahnya Anda berkunjung ke kampung ini saat liburan. Ayo Enjoy Jakarta
dengan berkunjung ke Kampung Marunda dan rasakan atmosfer kehidupan
Betawi di sini!
(ahm)
Senin, 03 Desember 2012
KJP buat Beli Sepatu, Buku, dan Naik Angkot
Abdi Nurdiansyah | Sabtu, 1 Desember 2012 | 18:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sukses dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang disambut baik warga DKI, Sabtu (1/12/2012), Kartu Jakarta Pintar hadir di tengah-tengah siswa dan siswi di DKI Jakarta.
SMA Paskalis Kemayoran, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang menerimanya. Sebanyak 3.046 siswa menerima KJP sebagai bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk biaya operasional sekolah.
Hal ini disambut gembira para siswa dan siswi, khususnya SMA Paskalis yang didaulat untuk acara simbolisasi penyerahan KJP yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Vanessa, salah satu siswi SMA Paskalis, mengaku merasa senang dan tidak menyangka menerima KJP dari Jokowi langsung.
"Aku senang bisa terima Kartu Jakarta Pintar, enggak nyangka juga bisa terima langsung dari Pak Jokowi," katanya.
Seperti yang sudah dikatakan oleh Jokowi, program dari KJP bukan untuk biaya SPP melainkan bantuan operasional siswa. Hal ini juga telah dipahami Vanessa.
"KJP kan bukan untuk bayar SPP. Aku mau pake KJP buat beli buku, beli kaus kaki, beli sepatu, ongkos naik angkot, pokoknya untuk operasional aku sekolah," katanya.
Untuk penggunaan kartu yang berupa ATM Bank DKI, Vanessa mengaku sudah paham.
"Aku sih tadi udah diajarin penggunaannya. Nanti kalau lupa, kata bapak dari banknya, bisa tanya lagi," pungkasnya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sukses dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang disambut baik warga DKI, Sabtu (1/12/2012), Kartu Jakarta Pintar hadir di tengah-tengah siswa dan siswi di DKI Jakarta.
SMA Paskalis Kemayoran, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang menerimanya. Sebanyak 3.046 siswa menerima KJP sebagai bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk biaya operasional sekolah.
Hal ini disambut gembira para siswa dan siswi, khususnya SMA Paskalis yang didaulat untuk acara simbolisasi penyerahan KJP yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.
Vanessa, salah satu siswi SMA Paskalis, mengaku merasa senang dan tidak menyangka menerima KJP dari Jokowi langsung.
"Aku senang bisa terima Kartu Jakarta Pintar, enggak nyangka juga bisa terima langsung dari Pak Jokowi," katanya.
Seperti yang sudah dikatakan oleh Jokowi, program dari KJP bukan untuk biaya SPP melainkan bantuan operasional siswa. Hal ini juga telah dipahami Vanessa.
"KJP kan bukan untuk bayar SPP. Aku mau pake KJP buat beli buku, beli kaus kaki, beli sepatu, ongkos naik angkot, pokoknya untuk operasional aku sekolah," katanya.
Untuk penggunaan kartu yang berupa ATM Bank DKI, Vanessa mengaku sudah paham.
"Aku sih tadi udah diajarin penggunaannya. Nanti kalau lupa, kata bapak dari banknya, bisa tanya lagi," pungkasnya.
Editor :
Tri Wahono
Minggu, 02 Desember 2012
7 INSTRUKSI GUBERNUR KEPADA RT/RW SE JAKARTA
Hari ke-48 Jokowi
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, memberikan
tujuh instruksi kepada para pengurus RT, RW seluruh Jakarta.
Instruksi-instruksi tersebut meliputi masalah kerja bakti, ondel-ondel
hingga masalah Satpol PP.
Berikut adalah tujuh instruksi Jokowi
di depan sekitar 5.000 orang yang menghadiri acara tersebut di Istora
Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/12):
1. Mewajibkan PNS berpakaian Betawi
Usulan
ini disambut riuh tepuk tangan para hadirin. Ini merupakan langkah
konkrit Jokowi dalam menguatkan budaya Betawi sebagai tuan rumah di
Jakarta.
"Tiap hari Rabu, 68.000 PNS kita wajibkan memakai
pakaian Betawi. Ini masih diproses apakah pakai pakaian demang, pakaian
Abang-None, kalau sudah ketemu (pilihannya-red) baru dipakai," kata
Jokowi.
2. Memunculkan karakter Betawi pada gedung-gedung instansi dan fasilitas umum
Jokowi
menyatakan dirinya sudah menginstruksikan Dinas Kota untuk membangun
kantor, pasar, dan sekolah agar harus ada karakter Betawi-nya. Rencana
itu akan dimulai tahun depan. Jokowi menekankan bahwa ikon budaya
penting untuk diwujudkan agar masyarakat tidak lupa dengan identitasnya.
"Ondel-ondel juga harus kita lestarikan," imbuhnya bersemangat.
Mantan
walikota Solo ini juga menyinggung rencana wilayah Situ Babakan sebagai
ikon Betawi sejak 12 tahun yang lalu hingga kini tak kunjung
rampung. Dia memberi tenggat waktu maksimal dua tahun untuk
merealisasikan Situ Babakan sebagai ikon Betawi.
"Apalagi yang
harus kita tunggu, perencanaan sudah ada semua. Maksimal dua tahun ya,
syukur satu tahun kelar. Kita ini punya anggaran, tinggal mau atau tidak
mau," tegasnya seraya disambut tepuk tangan audiens.
3. Mewajibkan diadakannya kerja bakti dua minggu sekali di RT-RW
Menurutnya,
permasalahan kebersihan lingkungan di RT-RW harus menjadi perhatian
serius. Kewajiban ini didasarkan atas pantauan Gubernur sendiri selama
di lapangan. Gubernur juga menginstruksikan warga RT-RW untuk
menghijaukan taman-taman kampung yang gundul.
"Selama saya kerja
di lapangan, saya sudah memotret apa saja yang ada di lapangan. Maksimal
dua minggu sekali harus ada kerja bakti di RT-RW," instruksinya.
4. Membersihkan coretan-coretan liar pada bangunan, jembatan, dan pipa air
Jokowi menegaskan bahwa keindahan lingkungan adalah tanggung jawab semua masyarakat.
5. Menjaga kebersihan sungai dan saluran air
Permasalahan
sampah yang menghambat aliran air merupakan masalah klasik Jakarta.
Banjir yang datang setiap tahun juga tidak bisa dilepaskan dari sampah
yang menyumbat aliran air. Jokowi menaruh perhatian pada masalah ini.
"Percuma
kali dinormalisasi kalau selokannya masih penuh sampah. Kalau
dibiarkan, ini akan menjadi gunung masalah yang besar," tutur Gubernur high mobility ini.
Menurut Jokowi, ada 2 ribu ton sampah di Jakarta yang masuk ke selokan, saluran air dan sungai-sungai.
"Bagaimana
tidak terjadi banjir? Kalau di Manggarai, kemarin saya perintahkan 3
hari dibersihkan, tapi terus kasur datang, sampah kecil-kecil datang.
Ini tugas Bapak-Ibu," tuturnya.
6. Penertiban spanduk liar
Dalam
instruksi poin ke-enam ini, Jokowi sempat berang kepada pengurus RT-RW
yang mengelak bila disuruh menertibkan spanduk liar, karena jika
dibiarkan maka akan mengotori lingkungan.
"Jangan bilang 'ini
bukan Tupoksi (Tugas Pokok Fungsi-red) saya'. Saya sampai mau marah itu
dengar 'Tupoksi-tupoksi'. Ini bukan masalah Tupoksi tapi tentang
tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
7. Menginstruksikan Satpol PP agar tidak bertindak kasar
Satpol PP tetap harus tegas, namun tidak boleh kasar saat menertibkan masyarakat, misalnya menggunakan cara-cara kekerasan.
"Satpol PP harus tegas tapi tidak kasar," tegas Jokowi.
(nwk/nwk)
Jokowi Memohon Bantuan Warga Jakarta Atas Banjir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Jokowi memohon betul kepada warga Jakarta untuk mendukung program Pemprov DKI menanggulangi banjir di ibukota yang sudah menjadi musibah tahunan.
Jokowi mengatakan dukungan paling konkret yang bisa diberikan warga untuk mendukung program penanggulangan banjir adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan ke kali, selokan, maupun drainase.
"Normalisasi kali jadi sia-sia kalau masyarakat masih suka buang sampah sembarangan. Yang kecil-kecil itu kalau dibiarkan, lama-lama jadi gunung," ujar Jokowi, Minggu (2/12/2012) di Istora Senayan.Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, ia bisa menyimpulkan warga Jakarta masih gemar buang sampah sembarangan setelah ia turun langsung dan melihat ke lapangan.
Sebelumnya, Jokowi menuturkan budaya buang sampah sembarangan yang ada di masyarakat cukup tinggi.
"Kemarin di Manggarai, sudah dibersihkan. Tiga hari kemudian ada sampah lagi, sampai kasur juga ada. Ini enggak akan rampung kalau buang sampahnya masih di selokan, drainase," kata Jokowi.
Putuskan MRT Akhir 2012, Jokowi Siap Tanggung Risiko Demi Rakyat
Ahmad Juwari - detikNews
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Jokowi puyeng hendak
memutuskan proyek Mass Rapid Transit (MRT) berharga triliunan. Mulai
dari tiket yang cukup mahal Rp 38 ribu, syarat pinjaman dari Jepang yang
berat hingga beban investasi yang sebagian besar ditanggung Pemprov
DKI. Namun Jokowi akan memutuskan MRT pada akhir 2012 dengan segala
risikonya, demi rakyat.
Hari ke-48 Jokowi
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Jokowi puyeng hendak
memutuskan proyek Mass Rapid Transit (MRT) berharga triliunan. Mulai
dari tiket yang cukup mahal Rp 38 ribu, syarat pinjaman dari Jepang yang
berat hingga beban investasi yang sebagian besar ditanggung Pemprov
DKI. Namun Jokowi akan memutuskan MRT pada akhir 2012 dengan segala
risikonya, demi rakyat.
"Kita lebih dulu dari Kuala Lumpur, saya
baru 5 minggu harus buat kalkulasi apakah membebani apa tidak, ini yang
harus dikalkukulasi. Sebelum akhir tahun akan kita putuskan dengan
segala risikonya. Kalau pemimpin nggak mau ambil risikonya nggak usah
jadi pemimpin," tegas Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat
memberikan sambutan di depan 1.000 ketua RT/RW, PKK di Istora Senayan,
Jakarta, Minggu (2/12/2012). Jokowi mengenakan baju batik lengan panjang
warna cokelat.
Proyek MRT ini berisiko tinggi bila diputuskan
tidak cermat. Jokowi bersedia menanggung risiko itu asal demi warga.
Karena itu dia akan mengkalkulasi proyek itu dengan cermat.
"Tidak
mengambil uang rakyat kenapa takut? Tapi prinsip kehati-hatian harus
diutamakan. Saya harus hitung-hitung kalkulasi," jelas Jokowi yang
memulai karier sebagai pengusaha mebel di Solo ini.
Sebelumnya
Jokowi mengeluhkan syarat pinjaman pembangunan MRT dari Jepang. Karena
pinjaman Jepang untuk membangun MRT itu akan kembali lagi ke Jepang,
mulai dari perencanaan hingga bahan pembangunan.
"Saya ingin
menawarkan lagi pinjaman dari Jepang itu. Mentang-mentang minjami uang,
maunya sendiri. Perencanaan dari sana, barang-barang dari sana,
kontraktor dari sana, terus kita ngapain?" kata pria kalem berusia 51
tahun ini.
(nwk/nrl)
Rabu, 28 November 2012
Duh! Taman di Jakbar Masih Ada yang Tidak Terawat
Septiana Ledysia - detikNews
Jakarta - Taman adalah jantung disetiap kota besar. Oleh karena itu, DKI Jakarta sebagai kota besar sedang bebenah untuk mewujudkan taman kota. Namun sayangnya, di Jakarta Barat masih terlihat taman-taman yang tidak layak.
Menurut Kepala Seksi Taman Jakarta Barat, Kadirun, Jakarta Barat memiliki 203 taman yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta Barat. Dari 203 Taman, hanya 80 taman yang dimiliki oleh Sudin Jakarta Barat.
Kadirun pun menjelaskan, memang masih banyak taman-taman di Jakarta Barat yang belum tersentuh oleh Pemerintahan Kota Jakarta Barat, dikarenakan terkendala anggaran.
"Masih ada yang belum terpelihara dan belum teranggarkan," kata Kadirun saat ditemui diruangannya, di Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (28/11/2012)
Kadirun juga mengatakan, Gubernur Dki Jakarta Joko Widodo juga sudah memberikan arahan untuk segera membenahi beberapa taman di wilayah Jakarta Barat. "Namun, sebenarnya peremajaan taman di Jakbar sudah direncanakan di tahun sebelumnya," ujarnya.
Pantuan detikcom, saat di Taman Sumur Bor yang berada di Jalan Kemuning, sumur bor, Kalideres, Jakarta Barat terlihat taman tersebut seperti tidak diurus. Terlihat rumput-rumpur taman sudah tidak ada dan terlihat beberapa orang berjualan memangkalkan jualannya di taman ini. Disamping taman juga terdapat kali yang berwarna hitam airnya, dan penuh sampah.
Menurut Pedagang nasi uduk yang sudah berjualan selama 5 tahun di wilayah itu, Asti, orang Pemkot hanya memotong rumput taman menggunakan alat sebulan sekali dan memindahkan beberapa pohon segar.
"Baru belakangan ini saja ada pagar dipasang di taman tersebut sebelumnya tidak ada," imbuhnya.
(spt/ndr)
Jakarta - Taman adalah jantung disetiap kota besar. Oleh karena itu, DKI Jakarta sebagai kota besar sedang bebenah untuk mewujudkan taman kota. Namun sayangnya, di Jakarta Barat masih terlihat taman-taman yang tidak layak.
Menurut Kepala Seksi Taman Jakarta Barat, Kadirun, Jakarta Barat memiliki 203 taman yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta Barat. Dari 203 Taman, hanya 80 taman yang dimiliki oleh Sudin Jakarta Barat.
Kadirun pun menjelaskan, memang masih banyak taman-taman di Jakarta Barat yang belum tersentuh oleh Pemerintahan Kota Jakarta Barat, dikarenakan terkendala anggaran.
"Masih ada yang belum terpelihara dan belum teranggarkan," kata Kadirun saat ditemui diruangannya, di Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (28/11/2012)
Kadirun juga mengatakan, Gubernur Dki Jakarta Joko Widodo juga sudah memberikan arahan untuk segera membenahi beberapa taman di wilayah Jakarta Barat. "Namun, sebenarnya peremajaan taman di Jakbar sudah direncanakan di tahun sebelumnya," ujarnya.
Pantuan detikcom, saat di Taman Sumur Bor yang berada di Jalan Kemuning, sumur bor, Kalideres, Jakarta Barat terlihat taman tersebut seperti tidak diurus. Terlihat rumput-rumpur taman sudah tidak ada dan terlihat beberapa orang berjualan memangkalkan jualannya di taman ini. Disamping taman juga terdapat kali yang berwarna hitam airnya, dan penuh sampah.
Menurut Pedagang nasi uduk yang sudah berjualan selama 5 tahun di wilayah itu, Asti, orang Pemkot hanya memotong rumput taman menggunakan alat sebulan sekali dan memindahkan beberapa pohon segar.
"Baru belakangan ini saja ada pagar dipasang di taman tersebut sebelumnya tidak ada," imbuhnya.
(spt/ndr)
Selasa, 27 November 2012
Kisah di Balik Pembangunan Gedung Baru Sekolah Darurat Kartini
Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Ide kepolisian untuk membantu gedung baru
Sekolah Darurat Kartini ternyata berawal dari rasa empati Kapolsek
Pademangan Kompol Susatyo Purnomo yang tersentuh dengan perjuangan ibu
guru kembar di sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu tersebut.
Rasa empati itu muncul saat polisi sedang mengamankan pembongkaran
bangunan liar di kompleks pergudangan Jakarta, Gudang Kampung Bandan,
tempat sekolah itu berdiri, pada 8 November lalu.
"Awalnya saya ke sini terkait penggusuran tanggal 8 November, datang melihat ini masih ada rumah-rumah (penggusuran) lalu saya lihat sekolah ini. Ibu ini berkeluh kesah, saya terenyuh anak-anak ini hanya makan di sekolah ini saja," kata Sustyo di Sekolah Darurat Kartini, Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Senin (26/11/2012).
Susatyo mendengarkan kisah perjuangan ibu guru kembar bernama Sri Rossyati dan Sri Irianningsih yang terancam turut digusur. Namun Susatyo malah bertanya lokasi yang akan digunakan sekolah tersebut jika digusur.
"Ditunjukkan lahan di belakang, saya langsung iya kan (bangun gedung baru). Tapi cek ke lokasi tanah cuman ada 109 meter persegi, mau jadi apa? Masa cuman seukuran itu. Saya cari lahan lagi 20x10 meter, saya anggap wakafnya Polsek lah. Kalau pembangunan yang sederhana saja, Insya Allah bisa jadi ada beberapa rekan yang bisa saya hubungi," ujar Susatyo.
Sehari setelah itu, Susatyo menuturkan langsung rapat dengan jajarannya dan menghubungi PT Sriwijaya Air yang memang berkantor di wilayahnya. "Pemikiran saya seperti orang bangun masjid, lalu saya menghubungi Sriwijaya Air siangnya, baru dapat kabar malam pukul 00.30 WIB, Sriwijaya Air mau bantu," ujarnya.
Polsek Pademangan mengusahakan lahan yang digunakan dan dana pembangunannya dari Sriwijaya Air sekitar Rp 500 juta. Rencana Susatyo ini pun tersampaikan ke Polres Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya.
"Kita ketemu orang-orang, kita buat denah segala macam dan bangunan dengan bahan ringan karena berdekatan rel kereta. Kita juga cari psikis lingkungannya, lingkungan ini kan kumuh jadi dekat dengan para muridnya," ujar Susatyo.
Susatyo berharap upayanya ini mampu mengurangi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Akar gangguan tersebut diyakini bisa diberantas dengan pendidikan yang baik dan terjangkau.
"Saya melihat ini peluang untuk polisi menyelesaikan. Selama ini polisi dinilai menyelesaikan masalah di ujungnya, sekarang ada peluang menyelesaikan di awal, melalui pendidikan berakhlak ini yang saya lihat dan semangat ibu ini," tutup Susatyo.
Sekolah Darurat Kartini adalah sekolah yang tidak pernah memungut biaya sepeser pun kepada 621 muridnya sejak 1990. Sekolah Darurat Kartini merupakan sekolah yang dikelola oleh dua kakak beradik kembar bernama Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. Sekolah ini sudah berdiri selama 22 tahun dan tercatat 6 kali berpindah tempat karena tergusur.
Saat didirikan pada tahun 1990, Sekolah Darurat Kartini berlokasi di Pluit. Karena penggusuran lalu pindah ke Ancol, Penjaringan, Kali Jodo, dan sekarang di pinggiran rel kereta Bandengan, yang ke semuanya berlokasi di Jakarta Utara.
Sekolah ini dipindahkan ke gedung yang akan dibangun karena didasari UU Nomor 23/2007 tentang Perkeretaapian, yakni bangunan dengan radius 6 meter dari bantaran rel akan ditertibkan jika tidak mempunyai izin. Surat pemindahan lokasi tersebut diterima sejak 2 Juli dengan masa tenggat tanggal 9 September lalu.
(vid/rmd)
Peletakkan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Darurat Kartini. (David/detikcom) |
"Awalnya saya ke sini terkait penggusuran tanggal 8 November, datang melihat ini masih ada rumah-rumah (penggusuran) lalu saya lihat sekolah ini. Ibu ini berkeluh kesah, saya terenyuh anak-anak ini hanya makan di sekolah ini saja," kata Sustyo di Sekolah Darurat Kartini, Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Senin (26/11/2012).
Susatyo mendengarkan kisah perjuangan ibu guru kembar bernama Sri Rossyati dan Sri Irianningsih yang terancam turut digusur. Namun Susatyo malah bertanya lokasi yang akan digunakan sekolah tersebut jika digusur.
"Ditunjukkan lahan di belakang, saya langsung iya kan (bangun gedung baru). Tapi cek ke lokasi tanah cuman ada 109 meter persegi, mau jadi apa? Masa cuman seukuran itu. Saya cari lahan lagi 20x10 meter, saya anggap wakafnya Polsek lah. Kalau pembangunan yang sederhana saja, Insya Allah bisa jadi ada beberapa rekan yang bisa saya hubungi," ujar Susatyo.
Sehari setelah itu, Susatyo menuturkan langsung rapat dengan jajarannya dan menghubungi PT Sriwijaya Air yang memang berkantor di wilayahnya. "Pemikiran saya seperti orang bangun masjid, lalu saya menghubungi Sriwijaya Air siangnya, baru dapat kabar malam pukul 00.30 WIB, Sriwijaya Air mau bantu," ujarnya.
Polsek Pademangan mengusahakan lahan yang digunakan dan dana pembangunannya dari Sriwijaya Air sekitar Rp 500 juta. Rencana Susatyo ini pun tersampaikan ke Polres Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya.
"Kita ketemu orang-orang, kita buat denah segala macam dan bangunan dengan bahan ringan karena berdekatan rel kereta. Kita juga cari psikis lingkungannya, lingkungan ini kan kumuh jadi dekat dengan para muridnya," ujar Susatyo.
Susatyo berharap upayanya ini mampu mengurangi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Akar gangguan tersebut diyakini bisa diberantas dengan pendidikan yang baik dan terjangkau.
"Saya melihat ini peluang untuk polisi menyelesaikan. Selama ini polisi dinilai menyelesaikan masalah di ujungnya, sekarang ada peluang menyelesaikan di awal, melalui pendidikan berakhlak ini yang saya lihat dan semangat ibu ini," tutup Susatyo.
Sekolah Darurat Kartini adalah sekolah yang tidak pernah memungut biaya sepeser pun kepada 621 muridnya sejak 1990. Sekolah Darurat Kartini merupakan sekolah yang dikelola oleh dua kakak beradik kembar bernama Sri Rossyati dan Sri Irianingsih. Sekolah ini sudah berdiri selama 22 tahun dan tercatat 6 kali berpindah tempat karena tergusur.
Saat didirikan pada tahun 1990, Sekolah Darurat Kartini berlokasi di Pluit. Karena penggusuran lalu pindah ke Ancol, Penjaringan, Kali Jodo, dan sekarang di pinggiran rel kereta Bandengan, yang ke semuanya berlokasi di Jakarta Utara.
Sekolah ini dipindahkan ke gedung yang akan dibangun karena didasari UU Nomor 23/2007 tentang Perkeretaapian, yakni bangunan dengan radius 6 meter dari bantaran rel akan ditertibkan jika tidak mempunyai izin. Surat pemindahan lokasi tersebut diterima sejak 2 Juli dengan masa tenggat tanggal 9 September lalu.
(vid/rmd)
Kamis, 15 November 2012
Jokowi Telurkan Ide Pembangunan Masjid Hijau Gaya Betawi
Hari ke-31 Jokowi
Danu Damarjati - detikNews
Jokowi (Sharief) |
"Yang namanya ruang terbuka hijau di Jakarta masih sangat kurang. Sehingga memang perlu tambahan sampai ideal sampai 30 persen. Karena tanpa ruang terbuka hijau akan menybabkan tensi kota itu panas. Ini digerakkan mulai dari masjid (di Jakarta-red) yang jumlahnya 8.000-an masjid," kata Jokowi usai menghadiri peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Agung Sunda Kelapa di Jl Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2012).
Selain memanfaatkan yang sudah ada, Jokowi juga berencana membangun rumah ibadah umat Islam yang baru. Rencananya pembangunan akan dimulai tahun depan di daerah Jakarta Barat.
"Nanti dimulai di Jakbar dulu karena lahannya ada. Nanti tahun depan dimulai. Di Kapuk ada lahan 4 hektar lebih," ujarnya.
Jokowi beranggapan arsitektur betawi cocok diterapkan pada masjid yang akan dibangun. Banyaknya pepohonan sesuai untuk memadukan rumah ibadah dengan lahan terbuka hijau.
"Kita lihat karakter masjid-masjid lama di sini mnurut saya sangat bagus sekali," imbuhnya.
(gah/van)
Rabu, 14 November 2012
Selasa, 22 Mei 2012
Puluhan Bangunan Liar di Bantaran Kali Sekretaris Ditertibkan
Written by Ajie Humas JB
Pemkot Jakarta Barat menertibkan bangunan liar di bantaran Kali Sekretaris, RW 01 Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Selasa (15/5). Bangunan liar berupa lapak dan tempat usaha yang ditertibkan mencapai sekitar 60 unit terdiri atas kios rokok, warung makanan, tempat pencucian motor, penyimpanan kayu dan besi bekas.
Penertiban melibatkan sekitar 40 personel gabungan. Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin yang meninjau langsung penertiban juga turut membantu petugas mendorong satu kios di bantaran kali yang ditertibkan.
Kali Sekretaris di wilayah RW 01 Kedoya Selatan itu tidak berfungsi normal karena terjadi pendangkalan lumpur. Bangunan liar di atas bantaran kali menyebabkan tidak berfungsinya aliran air. Selain membongkar bangunan liar, petugas juga mengeruk lumpur kali dengan alat berat.
Menurut warga sekitar, lumpur kali di lokasi tersebut sudah sekitar lima tahun tak pernah dikeruk. Akibatnya jika hujan deras air meluap ke permukaan dan menggenangi hunian warga sekitar.
Wali Kota H Burhanuddin mengaku prihatin menyaksikan kondisi kali dan minimnya kesadaran warga menjaga kebersihan lingkungan. “Seharusnya warga menyadari pentingnya menjaga kebersihan kali dan lingkungan serta tidak mendirikan bangunan di atas bantaran kali atau saluran penghubung,” ujarnya.
Wali Kota meminta RT, RW, LMK dan pimpinan wilayah bersama-sama menjaga dan menata lingkungannya. ”Ke depan tidak ada lagi bangunan liar di atas bantaran kali atau saluran penghubung, sehingga kali dapat berfungsi dengan baik untuk meminimalisir terjadinya genangan air di sekitar permukiman warga,” imbuhnya.
Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, R Heryanto mengatakan lumpur kali tersebut sudah mengeras sehingga dimanfaatkan oleh anak-anak sekitar untuk bermain bola. Awalnya kali itu memiliki kedalaman 5 meter engan lebar sekitar 80 meter. Namun kini dalamnya hanya tinggal 1,5 meter dan lebarnya menyempit menjadi sekitar 40 meter. “Sudin PU Tata Air Jakarta Barat membantu Dinas PU DKI melakukan pengerukan dan pembongkaran bangunan di atas bantaran kali ini,” ujarnya. (nms/aji)
Last Updated on Tuesday, 15 May 2012 12:21
Pemkot Jakarta Barat menertibkan bangunan liar di bantaran Kali Sekretaris, RW 01 Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Selasa (15/5). Bangunan liar berupa lapak dan tempat usaha yang ditertibkan mencapai sekitar 60 unit terdiri atas kios rokok, warung makanan, tempat pencucian motor, penyimpanan kayu dan besi bekas.
Penertiban melibatkan sekitar 40 personel gabungan. Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin yang meninjau langsung penertiban juga turut membantu petugas mendorong satu kios di bantaran kali yang ditertibkan.
Kali Sekretaris di wilayah RW 01 Kedoya Selatan itu tidak berfungsi normal karena terjadi pendangkalan lumpur. Bangunan liar di atas bantaran kali menyebabkan tidak berfungsinya aliran air. Selain membongkar bangunan liar, petugas juga mengeruk lumpur kali dengan alat berat.
Menurut warga sekitar, lumpur kali di lokasi tersebut sudah sekitar lima tahun tak pernah dikeruk. Akibatnya jika hujan deras air meluap ke permukaan dan menggenangi hunian warga sekitar.
Wali Kota H Burhanuddin mengaku prihatin menyaksikan kondisi kali dan minimnya kesadaran warga menjaga kebersihan lingkungan. “Seharusnya warga menyadari pentingnya menjaga kebersihan kali dan lingkungan serta tidak mendirikan bangunan di atas bantaran kali atau saluran penghubung,” ujarnya.
Wali Kota meminta RT, RW, LMK dan pimpinan wilayah bersama-sama menjaga dan menata lingkungannya. ”Ke depan tidak ada lagi bangunan liar di atas bantaran kali atau saluran penghubung, sehingga kali dapat berfungsi dengan baik untuk meminimalisir terjadinya genangan air di sekitar permukiman warga,” imbuhnya.
Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, R Heryanto mengatakan lumpur kali tersebut sudah mengeras sehingga dimanfaatkan oleh anak-anak sekitar untuk bermain bola. Awalnya kali itu memiliki kedalaman 5 meter engan lebar sekitar 80 meter. Namun kini dalamnya hanya tinggal 1,5 meter dan lebarnya menyempit menjadi sekitar 40 meter. “Sudin PU Tata Air Jakarta Barat membantu Dinas PU DKI melakukan pengerukan dan pembongkaran bangunan di atas bantaran kali ini,” ujarnya. (nms/aji)
Last Updated on Tuesday, 15 May 2012 12:21
Wali Kota Minta Warga Masuk Anggota KJK
Written by Ajie Humas JB
Warga Jakarta Barat diminta memanfaatkan dana bergulir dari Pemprov DKI Jakarta yang disalurkan melalui Koperasi Jasa Kelurahan (KJK). Dana ini bisa digunakan dalam upaya membantu warga yang mendirikan usaha mandiri.
Dikatakan, Pemprov DKI menggulirkan dana melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahaan (PEMK). Dana yang disalurkan melalui KJK itu digunakan untuk membantu warga yang sedang membuka usaha. “Kita manfaatkan dana tersebut. Untuk itu segera mendaftar menjadi anggota KJK di masing-masing kelurahan. Cari sumber dana itu buat usaha,” imbuh Wali Kota.
Selain memanfaatkan dana bergulir, Pemprov DKI juga memberikan dana operasional RT dan RW dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kegiatan masyarakat. “Kita harus berbangga hati karena RT dan RW di Jakarta mendapatkan dana operasional. Apalagi wilayah Jakarta ditiru oleh daerah lain dalam upaya peningkatan dan pembenahan lingkungan,” ujarnya.
Untuk bidang kesehatan, sambungnya, juga membanggakan. Karena pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta khususnya Jakarta Barat, sudah sesuai standar internasional. “Kita tidak perlu menyombongkan diri, dengan Rp 2000 kita mendapatkan perawatan dari dokter dan diberikan obat bukan generik, melainkan obat terbaik di dunia. Apalagi berdasarkan studi banding, pelayanan kesehatan di Jakarta masih yang terbaik dibandingkan daerah lain,” kata Wali Kota.
Sementara Ketua TP PKK DKI Hj Tatiek Fauzi Bowo lebih menekankan pada fungsi dan tugas kelompok dasawisma RW 05 Kelurahan Tamansari. Istri orang nomor satu di DKI ini meminta kelompok dasawisma dapat menjalankan perannya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga. “Inti acara ini adalah pengukuhan kelompok dasawisma yang anggotanya berjumlah 500 orang. Tapi yang terpenting adalah bagaimana menindaklanjuti agar ke depannya berjalan baik,” jelasnya.
Menyinggung soal percepatan pemberdayaan masyarakat, Lurah Tamansari Djaharudin, mengaku pihaknya telah menjalankan program Pemprov DKI itu. ”RW 05 ini merupakan salah satu RW binaan Pemprov DKI. Dimana kami sangat mendukung program gubernur dalam menuntaskan RW kumuh,” tuturnya. Diungkapkan, sebanyak 8 RW di wilayahnya tidak termasuk kategori RW kumuh. Namun tetap membutuhkan adanya program percepatan pemberdayaan masyarakat.
Dijelaskan, program percepatan pemberdayaan masyarakat itu bisa dilihat adanya pemanfaatan dana bergulir dari KJK. Dimana setiap warga yang memiliki usaha dan sudah mengusulkan data usaha di tingkat RW, akan mendapatkan dana tersebut.
“Dana ini diperuntukkan untuk pedagang peti, bakso dan soto. Sebagai dana awal, kami sudah menyalurkan dana sekitar Rp 250 juta. Nantinya dana dari KJK ini akan kembali lagi ke pemerintah. Setelah itu dana digulirkan kembali untuk warga yang memerlukan bantuan dalam menjalankan usaha,” jelasnya. Selain pengguliran dana, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa pemberian alat permainan edukatif kepada tiga PAUD di wilayah Tamansari di RW 02, 07 dan RW 05.
Camat Tamansari, Imron menambahkan dana bergulir itu dimanfaatkan warga untuk mengembangkan usaha. Tapi ada aturan-aturan dari KJK yang boleh menggunakan dana tersebut untuk usaha. “Jadi ada klasifikasi dana yang dipinjam warga ini. Kita lihat usaha mereka, apakah bisa mendapatkan bantuan dana pinjaman atau tidak,” jelasnya. (why/aji)
Last Updated on Tuesday, 15 May 2012 12:34
Warga Jakarta Barat diminta memanfaatkan dana bergulir dari Pemprov DKI Jakarta yang disalurkan melalui Koperasi Jasa Kelurahan (KJK). Dana ini bisa digunakan dalam upaya membantu warga yang mendirikan usaha mandiri.
Demikian
dijelaskan Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin saat sambutan pada
acara program percepatan pemberdayaan masyarakat di RW binaan 05
Kelurahan Tamasari Kecamatan Tamansari, Selasa (15/5) pagi. Acara
dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Hj Tatiek Fauzi Bowo, Ketua
TP PKK Jakarta Barat Hj Emma Suhaema Burhanuddin, Camat Tamansari Imron
Sjahrin, Lurah Tamansari Djaharuddin, Ketua PKK Kecamatan Tamansari Ewa
Imron, kader PKK setempat dan tokoh masyarakat.
Dikatakan, Pemprov DKI menggulirkan dana melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahaan (PEMK). Dana yang disalurkan melalui KJK itu digunakan untuk membantu warga yang sedang membuka usaha. “Kita manfaatkan dana tersebut. Untuk itu segera mendaftar menjadi anggota KJK di masing-masing kelurahan. Cari sumber dana itu buat usaha,” imbuh Wali Kota.
Selain memanfaatkan dana bergulir, Pemprov DKI juga memberikan dana operasional RT dan RW dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kegiatan masyarakat. “Kita harus berbangga hati karena RT dan RW di Jakarta mendapatkan dana operasional. Apalagi wilayah Jakarta ditiru oleh daerah lain dalam upaya peningkatan dan pembenahan lingkungan,” ujarnya.
Untuk bidang kesehatan, sambungnya, juga membanggakan. Karena pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta khususnya Jakarta Barat, sudah sesuai standar internasional. “Kita tidak perlu menyombongkan diri, dengan Rp 2000 kita mendapatkan perawatan dari dokter dan diberikan obat bukan generik, melainkan obat terbaik di dunia. Apalagi berdasarkan studi banding, pelayanan kesehatan di Jakarta masih yang terbaik dibandingkan daerah lain,” kata Wali Kota.
Sementara Ketua TP PKK DKI Hj Tatiek Fauzi Bowo lebih menekankan pada fungsi dan tugas kelompok dasawisma RW 05 Kelurahan Tamansari. Istri orang nomor satu di DKI ini meminta kelompok dasawisma dapat menjalankan perannya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga. “Inti acara ini adalah pengukuhan kelompok dasawisma yang anggotanya berjumlah 500 orang. Tapi yang terpenting adalah bagaimana menindaklanjuti agar ke depannya berjalan baik,” jelasnya.
Menyinggung soal percepatan pemberdayaan masyarakat, Lurah Tamansari Djaharudin, mengaku pihaknya telah menjalankan program Pemprov DKI itu. ”RW 05 ini merupakan salah satu RW binaan Pemprov DKI. Dimana kami sangat mendukung program gubernur dalam menuntaskan RW kumuh,” tuturnya. Diungkapkan, sebanyak 8 RW di wilayahnya tidak termasuk kategori RW kumuh. Namun tetap membutuhkan adanya program percepatan pemberdayaan masyarakat.
Dijelaskan, program percepatan pemberdayaan masyarakat itu bisa dilihat adanya pemanfaatan dana bergulir dari KJK. Dimana setiap warga yang memiliki usaha dan sudah mengusulkan data usaha di tingkat RW, akan mendapatkan dana tersebut.
“Dana ini diperuntukkan untuk pedagang peti, bakso dan soto. Sebagai dana awal, kami sudah menyalurkan dana sekitar Rp 250 juta. Nantinya dana dari KJK ini akan kembali lagi ke pemerintah. Setelah itu dana digulirkan kembali untuk warga yang memerlukan bantuan dalam menjalankan usaha,” jelasnya. Selain pengguliran dana, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa pemberian alat permainan edukatif kepada tiga PAUD di wilayah Tamansari di RW 02, 07 dan RW 05.
Camat Tamansari, Imron menambahkan dana bergulir itu dimanfaatkan warga untuk mengembangkan usaha. Tapi ada aturan-aturan dari KJK yang boleh menggunakan dana tersebut untuk usaha. “Jadi ada klasifikasi dana yang dipinjam warga ini. Kita lihat usaha mereka, apakah bisa mendapatkan bantuan dana pinjaman atau tidak,” jelasnya. (why/aji)
Last Updated on Tuesday, 15 May 2012 12:34
Langganan:
Postingan (Atom)